Mengenai pasangan mata uang euro-dolar, harga kembali bergerak ke kisaran 1. 03. Para pembeli EUR/USD berusaha menembus level resistance menengah di 1. 0450, yang sejalan dengan garis Tenkan-sen di dalam time frame D1, namun usaha itu tidak berhasil. Penjual kini mengambil alih, tetapi mereka belum mencapai hasil yang signifikan. Agar tren penurunan dapat berlanjut, penjual perlu mengkonsolidasikan posisi di bawah level support di 1. 0360, yang merupakan garis bawah dari Bollinger Bands di dalam time frame yang sama. Hingga saat ini, upaya mereka untuk mencapai hal ini juga berakhir dengan kegagalan.
Secara keseluruhan, ungkapan "kelas atas tidak bisa, kelas bawah tidak mau" menggambarkan dinamika pasangan EUR/USD saat ini dengan baik.
Untuk hari Jumat, Indeks Dolar AS mencatat penurunan signifikan dari 108,28 menjadi 107,30. Pembalikan bearish ini dipicu oleh rilis indeks PCE inti, yang menunjukkan angka 2,8% untuk bulan November, sedikit di bawah prediksi 2,9%. Meski hasil ini tidak menandakan perlambatan inflasi di AS, para pelaku pasar yang optimis terhadap dolar memberikan reaksi negatif terhadap data tersebut. Reaksi ini tampak lebih emosional daripada rasional, mengingat indikator inflasi utama untuk Federal Reserve tetap stabil di angka 2,8% setelah dua bulan sebelumnya berada di 2,7%. Saat hari Senin, Indeks Dolar kembali berfluktuasi ke kisaran 108, hampir memulihkan semua kerugian sebelumnya.
Dolar AS kembali meraih momentum, sebagian disebabkan oleh pernyataan kontroversial dari Donald Trump. Meskipun dia belum dilantik sebagai presiden AS ke-47 selama 28 hari lagi, komentarnya sudah mempengaruhi pasar keuangan.
Tiongkok, Uni Eropa, Kanada, Meksiko, Panama, dan Denmark (terutama Greenland) semuanya menjadi perhatiannya terkait sengketa ekonomi dan territorial. Baru-baru ini, Trump menyatakan bahwa AS seharusnya memiliki Greenland, wilayah yang dikuasai oleh Denmark. Pernyataan ini muncul bersamaan dengan pencalonannya sebagai duta besar untuk Denmark. Di masa lalu, dia juga pernah mengancam untuk "mengambil kembali" Terusan Panama, menuduh Panama terlalu dekat dengan Tiongkok dan memberlakukan tarif tinggi terhadap kapal-kapal Amerika.
Beberapa analis menganggap komentar Trump hanya sebagai retorika politik, mengingatkan terhadap pidato kampanyenya. Namun, karena pemilu telah usai dan Trump telah mengamankan posisinya, pernyataannya harus diangap serius, karena mencerminkan arah kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinannya.
Penurunan nilai tukar pasangan mata uang EUR/USD di hari Senin menunjukkan bahwa pasar merespons ancaman Trump dengan sungguh-sungguh. Meskipun terdapat laporan pesanan barang tahan lama yang lemah, dolar, yang dianggap sebagai safe-haven, justru menguat. Total pesanan menurun 1,1%, mencapai level yang paling rendah sejak bulan Juni, sementara para analis memprediksi penurunan yang lebih kecil yaitu sebesar 0,3%. Setelah mengeluarkan data transportasi, pesanan turun 0,1%, terendah sejak Juli, berlawanan dengan ekspektasi peningkatan 0,3%.
Sebagian besar trader tampaknya mengabaikan laporan ini, serta indikator makroekonomi penting lainnya: Indeks Kepercayaan Konsumen AS dari Conference Board. Setelah mengalami peningkatan bertahap selama dua bulan terakhir—dari 99,2 di bulan September menjadi 109,6 di bulan Oktober dan 111,7 di bulan November—indeks tersebut diharapkan akan naik menjadi 112,9 untuk bulan Desember. Namun, indeks malah turun menjadi 104,7, meskipun angka bulan November direvisi naik menjadi 112,8.
Terlepas dari hasil ekonomi yang bervariasi, permintaan terhadap dolar tetap kuat. Keadaan ini menyoroti sentimen risk-off yang berlaku di pasar, yang membuat laporan makroekonomi menjadi kurang penting.
Sebagian dari perubahan ini ditimbulkan oleh kenyataan bahwa hasil pertemuan Federal Reserve (Fed) di bulan Januari sudah diprediksi sebelumnya. Berdasarkan data dari CME FedWatch, terdapat kemungkinan 95% bahwa Fed akan tetap mempertahankan kebijakan yang ada saat ini. Pertemuan Fed selanjutnya dijadwalkan berlangsung di bulan Maret, di mana hasilnya akan tergantung terhadap perkembangan inflasi dan kondisi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat. Oleh karena itu, para trader cenderung mengabaikan rilis ekonomi saat ini, karena tidak akan berpengaruh pada keputusan yang diambil pada bulan Januari atau bahkan di bulan Maret mendatang.
Dari segi analisis teknis, pasangan mata uang EUR/USD menunjukkan kecenderungan bearish. Saat ini, trading berada di antara garis tengah dan bawah dari Bollinger Bands, tetap di bawah semua level indikator Ichimoku, yang menandakan adanya pola "Parade of Lines" bearish yang masih berlanjut. Target awal untuk pergerakan turun ini berada di level 1,0370, yang sejajar dengan garis bawah Bollinger Band di dalam grafik harian. Sementara itu, target utama ditetapkan di dalam level 1,0330, sesuai dengan garis bawah Bollinger Band di dalam grafik mingguan.